JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekjen DPR Winantuningtyastiti Swasani mengatakan bahwa DPR memang membutuhkan pembangunan gedung baru. Gedung tersebut nantinya akan digunakan untuk perpustakaan, museum, dan research center.
Winantuningtyastiti mengatakan, DPR sangat membutuhkan gedung baru. Sebab, perpustakaan yang ada di dua tempat yakni Nusantara I dan lantai 7 gedung Sekjen DPR sudah tidak mampu lagi menampung 15 ribu lebih koleksi artikel serta 550 koleksi benda-benda antik dari zaman Volksraad (Dewan Rakyat).
Bahkan banyak dokumen bersejarah serta buku-buku penting lainnya terkait parlemen nasibnya memprihatinkan. Benda-benda tersebut kini diselipkan di gudang dan ruangan pelayanan kesehatan yang berada di basement Nusantara II
"Barang-barang tersebut kondisinya ditaruh di kardus. Sekarang dengan ruangan perpustakaan 850 meter dan ribuan koleksi kita tak punya tempat representatif. Oleh karena itu kemarin di-pidatokan (Paripurna masa sidang ke-III), kami memang membutuhkan," kata wanita yang biasa disapa Bu Win ini di gedung Sekjen DPR lantai 3 Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Win mengungkapkan jika sampai saat ini belum ada gedung khusus parlemen yang bisa dijadikan ikon nasional. Mengingat hal ini merupakan warisan bangsa Indonesia setelah 70 tahun merdeka dan 17 tahun reformasi lembaga legislatif ini.
"Kami kan belum ada gedung khusus parlemen Indonesia. Selama ini yang ada hanya tambal sulam. Lalu muncul pemikiran kenapa tidak membangun perpustakaan, museum, dan research center. Dengan museum dan research center bila ada mahasiswa yang bikin skripsi tentang parlemen kan bisa kesana," jelasnya. (iy)