JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai bahwa pembangunan gedung baru DPR bukanlah sebagai ikon nasional, tetapi sikap glamour Ketua DPR Setya Novanto dan kawan-kawannya.
Bagaimana tidak, ujar Ray, pembangunan gedung baru untuk perpustakaan, museum, dan research center tidak pernah menjadi fokus utama DPR dalam masa kerja 2014 sampai 2019.
"Ini tidak subtantif pembangunan gedung baru ini. Saya kira ini bukan ikon tapi ini sifat glamour DPR," kata Ray dalam diskusi 'Menolak Pembangunan Gedung Baru DPR' di kantor FITRA, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (28/4/2015).
Dengan tegas Ray pun meminta agar DPR menunda pembangunan gedung baru DPR. Alasannya karena dianggap pemborosan dan tidak ada korelasinya bakal menguntungkan negara.
"Lebih baik prioritaskan budget negara. Ini penting diingatkan agar uang negara tidak terbuang percuma, lebih baik tunda dulu lah, karena ini bukan prioritas," tegasnya. (iy)