JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai bahwa anggaran pembangunan gedung baru DPR sepatutnya dicek kembali. Sebab dalam APBN-P 2015 tidak tertulis kalau ada anggaran untuk perpustakaan, museum, dan research center.
Oleh karenanya ICW menilai pembangunan gedung DPR ini sangat berpotensi penyelewengan dana yang cukup besar. Mengingat hingga sekarang belum ada draft secara rinci soal gedung baru DPR.
"Ini sangat berpotensi penyelewengan. Dan tidak sepatutnya DPR membuat gedung baru, melihat kinerja DPR lebih banyak mengurusi konflik internal partai dibanding urusan rakyatnya," kata Peneliti Indonesia ICW Donal Fariz saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Donal mengungkapkan kalau saat ini publik melihat kinerja DPR jauh dari kata memuaskan. Seharusnya DPR bisa berkaca lebih dahulu sebelum membuat kebijakan yang kontroversial.
"Saya kira ini sangat kontraproduktif, dan tentu perlu dipikir ulang sebelum semuanya terlambat," tukasnya. (iy)