JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai bahwa selama Indonesia merdeka selama 70 tahun, gedung parlemennya tidak enak dipandang alias jelek.
Oleh karenanya, Siti sangat mendukung pembangunan gedung baru DPR yang di antaranya untuk perpustakaan, museum, dan research center. Hanya saja ia meminta gedung baru nanti dinamakan 'rumah publik' dan bukan parlemen.
"Kita juga malu, merdeka 70 tahun dan negara yang menerapkan demokrasi tapi gedungnya jelek. Bagi saya harus layak gedung baru ini," kata Siti kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Siti menambahkan agar tidak ada dominasi proyek dan kecurigaan dari publik, pihak DPR harus melibatkan orang-orang yang berkompeten dalam pembangunan gedung baru DPR. Hal ini guna menciptakan transparansi.
"Tidak mungkin melepaskan urusan proyek kepada salah satu pihak saja. Harus civil society menghitung, agar tidak muncul dominasi proyek," jelasnya. (iy)