JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Biro Kontra Operasi Pengurus Pusat KAMMI, Rio Ngengkel menegaskan bahwa aksi 20 Mei di Istana Negara yang akan diikuti ribuan aktivis dan mahasiswa telah membusuk.
Menurut Rio, aksi untuk mengultimatum Presiden Jokowi itu membusuk karena banyaknya 'penumpang gelap' yang masuk dalam agenda besar tersebut. Ini juga termasuk banyaknya kepentingan politis yang menunggangi wacana gerakan aksi 20 Mei.
"KAMMI akan terus mengawal pemerintahan sampai usai karena itu bagian dari tugas aktivis dan parlemen jalanan. Namun, KAMMI juga ingin menegaskan bahwa agenda besar 20 Mei telah membusuk oleh penumpang-penumpang gelap," kata Rio dalam rilisnya kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (7/5/2015).
Selain itu Rio menambahkan kalau aksi 20 Mei sekarang tampak lesu. Bukan karena adanya penggembosan, melainkan karena kurangnya kesadaran dari masing-masing organisasi untuk turun ke istana negara.
"Ketidakseriusan itu tampak dari tidak adanya satu suara dari beragam elemen gerakan," tegasnya. (iy)