Jakarta
Oleh ferdiansyah pada hari Minggu, 24 Mar 2019 - 11:37:52 WIB
Bagikan Berita ini :
Jaga Etika

Anies Tak Mau Umumkan Tarif MRT Sebelum Diketok DPRD

tscom_news_photo_1553402272.jpeg
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih menunggu keputusan dari kesepakatan DPRD mengenai tarif harga angkutan massal Moda Raya Terpadu (MRT).

"Kenapa saya tidak memberitahukan sekarang? Meskipun sudah disepakati, tapi belum diketok (DPRD)," kata Anies Bunderan Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat, Minggu (24/3/3019) saat acara peresmian MRT.

Dijelaskannya mengenai kesepakatan besaran tarif untuk MRT diputuskan pada hari Senin (25/3) oleh DPRD. Namun adab dan etikanya diumumkan sesudah ditetapkan

"Jadi saya ada tabelnya (harga) di kantong saya sekarang. Tabelnya ada dari setiap stasiun ada, tapi saya ingin jaga. Etikanya diumumkannya hari Senin," kata Gubernur.

Dia mengatakan tarif MRT itu bukan tarif flat. Jadi ada yang di bawah Rp10.000, ada yang di atas Rp10.000. Tergantung dari mana mau ke mana.

"Jadi ini dari kebiasaan baru. Kita kebiasaannya tarifnya flat. Kalau (MRT) ini tarifnya berdasarkan stasiun. Anda naik dari stasiun mana, turun stasiun mana, harganya beda-beda," kata Anies.

Saat ini sudah ada pembangunan 13 stasiun, dan MRT akan beroperasi dengan delapan rangkaian mulai pk 05.30 sampai 22.30 WIB selama bulan Maret dan April.

Sesudah bulan April, jumlah rangkaian ditingkatkan menjadi 16, dan jam operasional ditambah dari pk 05.00 sampai 24.00 WIB.(plt)

tag: #proyek-mrt  #anies-baswedan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...