JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar menilai bahwa penggunaan tagar #JokowiBohong yang dilakukan oleh Ketua BEM UI Andi Aulia Rahman di media sosial Twitter justru membuat publik tidak simpati.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena kini publik menganggap mahasiswa sudah tidak steril dan independen. Ini lantaran Andi Aulia memenuhi undangan jamuan makan malam serta foto bersama dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Meski mereka bisa membantah hal itu, tapi publik juga gak bisa dilarang untuk menilai seperti itu," kata Idil kepada TeropongSenayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Untuk itu, Idil meminta BEM UI tetap konsisten dan tidak menyesali dengan apa yang dilakukannya di media sosial Twitter soal kekecewaan pembatalan dialog terbuka pada Senin (25/5/2015). Itu menurutnya, sudah menjadi pilihan politik.
"Dugaan saya, presiden mungkin saja sudah menganggap dialog sudah selesai ketika mahasiswa diundang jamuan makan malam," paparnya. (iy)