Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Rabu, 26 Agu 2015 - 05:52:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Melindungi Rakyat

33AriadiAchmad.jpg
Kolom Obrolan Pagi bareng Ariady Achmad (Sumber foto : Atto Santoso/TeropongSenayan)

Diakui atau tidak tanda-tanda krisis mulai menusuk jantung perekonomian Indonesia. Apapun apologi pemerintah, nilai tukar yang kemarin sore mencapai Rp 14.050 per USD memiliki implikasi luas bagi perekonomian di dalam negeri.

Produsen tempe sudah mulai mengurangi ukuran produk yang dijual. Ini lantaran tak bisa menaikkan harga jual, namun biaya produksi merangkak naik. Maklum, kedele yang menjadi bahan baku tempe adalah barang impor.

Harap menjadi perhatian, sebagian besar susu juga masih dipenuhi oleh produk impor. Melemahnya rupiah jelas membuat harga aneka produk susu melambung. Seperti tahun 1998, potensi antrian membeli susu di pasar swalayan bisa terjadi.

Bukan hanya kedele dan susu, terintegrasinya pasar domestik dengan pasar global, membuat tidak sedikit bahan kebutuhan pokok diimpor. Awalnya sebagai substitusi, namun tanpa disadari menjadi bergantung impor.

Kita ingin agar pemerintah ini tidak terus menerus cuek. Tak seharusnya membiarkan harga-harga pokok melambung. Melalui tangan dan kebijakannya pemerintah harus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok untuk rakyat banyak.

Ini perlu disampaikan karena krisis yang sudah diambang pintu ini diprediksi para ahli ekonomi akan menggempur pasar domestik. Itu berarti pasar yang didominasi konsumsi sebagian besar rakyat banyak.

Mudah-mudahan Presiden Jokowi tak salah mengambil keputusan.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #ariady achmad  #rupiah anjlok  #krisis ekonomi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Evaluasi Jampidsus Diperlukan: Dugaan Hilangnya Perkara Sugar Group dan Uang Suap Rp 920 Miliar.

Oleh Goldy Arsyi
pada hari Minggu, 23 Feb 2025
Jakarta, 21 Februari 2025 – Evaluasi terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) dinilai mendesak, terutama terkait dugaan hilangnya perkara yang melibatkan Sugar Group dengan ...
Opini

Menimbang ontologi auman Megawati

Jakarta, 23 Februari 2025- Akhir akhir ini ruang publik kita dikejutkan oleh hadirnya sebuah auman serangan Megawati atas kepemimpinan nasional. Hal itu dilakukan menanggapi penahanan Hasto ...