Kita sangat butuh figur petinggi Polri seperti Budi Waseso (Buwas) yang begitu berani membongkar kasus-kasus korupsi besar. Sehingga isu pencopotannya, jika itu benar, terkait dengan gebrakannya itu maka akan kembali menjadikan dua pihak tercitrakan buruk.
Pihak pertama niscaya Polri sendiri, dan pihak kedua adalah Presiden Jokowi. Kedua pihak ini akan dianggap berupaya mengamankan jaringan figur pejabat korup yang disasar oleh Buwas, yang berarti akan menimbulkan pemerintah sekarang lebih mengamankan para oknum figur pejabat yang terindikasi korup.
Lebih parah dari itu, boleh jadi akan menjadikan negara ini dikelela oleh jaringan mafioso yang dicoba selalu dilindungi oleh para pejabat penegak hukum dan penguasa negara. Niscaya ini akan sangat tak sehat.
Perlu dicatat, meski langkah dan kebijakan Bareskrim di bawah Buwas terkesan kontroversial dan gaduh, namun sangat progresif dalam gerakan pemberantasan korupsi melalui peran institusi Polri.
Mungkin saja ada karakter figur yang sama atau bahkan lebih kuat di intern Polri ketimbang Buwas, namun mereka itu belum teruji seperti Buwas kendati masih tergolong baru di jabatan strategis di Polri itu.
Pihak Presiden Jokowi sendiri seharusnya lebih mendorong instansi Polri untuk jauh lebih produktif dalam menjalankan mandatnya memberantas korupsi, bukan sebaliknya menjadikannya kembali mandul.
Polri, meskipun pimpinannya diangkat oleh presiden, namun posisinya di tingkat negara "bukanlah instrumen kekuasaan presiden" melainkan (harusnya) jadi instrumen negara untuk jalan mandat di bidangnya sesuai undang-undang yang berlaku.
Presiden Jokowi akan sangat elegan dan produktif bila meminta Polri, KPK dan Kejaksaan untuk bersinerji membersihkan negara dan kekuasaan serta kenikmatan para pejabat korup, yang arahnya menjadikan Indonesia ke depan sabagai negara terbersih dari korupsi.
Para oknum pejabat korup itu sudah ada daftarnya, sudah tersedia di KPK, Polri dan Kejaksaan. Namun problemnya sekarang, para pejabat pemberntas krupsi masih bergerak setengah hati untuk menjadikan masuk bui.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #Kolom #Makan Siang #la ode ida