Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Sabtu, 05 Sep 2015 - 20:22:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengacara: Yang Pegang Ahok Itu Istana, TNI, Polri, dan Pengusaha

25IMG_20150905_144428.jpg
Diskusi #Lawan Ahok yamg digelar di Markas Gerakan Lawan Ahok, Tebet, Jakarta Selaran (Sumber foto : Alfian/ TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sikap arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai karena ia merasa sudah menjadi orang yang paling berkuasa. Akibatnya, mantan Bupati Belitung Timur ini berbuat semaunya sendiri, termasuk gaya komunikasinya yang sangat buruk dan kasar.

Pengacara Razman Arief Nasution menyatakan, seseorang yang telah merasa memiliki kekuasaan tinggi membuat dirinya besar kepala dan cenderung bersikap dan berucap semaunya sendiri.

"Salah satu faktor penentu etika berkomunikasi yang buruk karena adanya arogansi kekuasaan. Mereka berpikir, mentang-mentang punya jabatan tinggi, bisa berbuat semaunya sendiri," kata Razman dalam sebuah diskusi di Markas Pergerakan, Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Ia mengatakan, bahwa gaya yang ditampilkan Ahok dalam mengelola sistem pemerintahan di DKI sudah bisa disebut melanggar hukum. Sebab, kata dia, Ahok telah menggunakan kekuasaannya untuk menjinakkan segala perlawanan rakyat, khususnya saat menggusur paksa warga Kampung Pulo beberapa waktu lalu yang mengerahkan TNI dan Polri bersenjata lengkap.

"Banyak yang bilang, konon yang Pegang Ahok Itu Istana, TNI, Polri, dan Pengusaha. Makanya dia brutal," ucap Razman.

Meski begitu, Razman menyarankan agar Ahok segera sadar diri dan tetap memperlakukan warga DKI lebih manusiawi tanpa kekerasan.

"Ingat, mandat Ahok itu wakil gubernur, Ahok harus sadar kalau dirinya bukan dipilih untuk menjadi Gubernur," jelasnya. (iy).

tag: #Ahok  #gubernur dki jakarta  #warga jakarta  #gerakan lawan ahok  #istana  #tni  #polri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...