JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pasca kisruh penggusuran warga Kampung Pulo, Jakarta Timur dan perkara hukum RS Sumber Waras, Ketua DPD DKI Partai Gerindra dan juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik disibukkan dengan memilah calon pengganti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta.
Aktivis muda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta Agus Harta menilai, M Taufik telah lupa perhatiannya terhadap kondisi warga Ibukota saat ini.
Menurut Agus, pemilihan gubernur (Pilgub) 2017 ibarat kata “Belanda Masih Jauh.
"Tapi Ahok yang di depan mata tak terlihat, miris melihatnya," ucap Agus di Jakarta, Selasa (8/9/2015) malam.
Sebaiknya, saran Agus, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta lebih fokus menjalankan program yang di amanatkan oleh rakyat dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
"Kesejahteraan dan keadilan untuk warga Jakarta harus didahulukan ketimbang menerawang calon gubernur DKI Jakarta," cetusnya.
Terlebih, sebut dia, orang yang disebutkan Taufik seperti Sandiaga S Uno diduga orang yang terlibat kasus korupsi. Sebab pada 3 Desember 2010, Sandiaga S Uno pernah dilaporkan terkait kasus pembangunan depo minyak Pertamina (Persero) di Balaraja, Tangerang yang merugikan negara sebesar USD 6,4 juta.
Agus kembali mengingatkan bahwa anggota DPRD DKI harus bekerja untuk rakyat dan tidak mendahulukan kepentingan kelompoknya masing-masing.
"Kalian dipilih oleh rakyat bekerjalah untuk rakyat, sebagaimana rakyat bekerja untuk menggaji kalian melalui pajak," tegasnya.(yn)