JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2015 akan dijadikan sebagai momentum untuk menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang saat ini tengah terbelit kasus korupsi lahan RS Sumber Waras.
Ribuan warga DKI dipastikan siap bergerak sendiri setelah aparat penegak hukum tak kunjung menyentuh kasus yang membelit Ahok, yang diduga kuat melakukan konspirasi dalam menilep uang APBD DKI 2014.
"Sebelumnya, pada tanggal 27 Oktober nanti, kami akan menghadap Direskrim Polda Jakarta, terkait dengan laporan kepada Ahok. Tapi, jika nantinya pihak Kepolisian tidak merespon bagus, kita sendiri yang akan menangkap Ahok,” kata pengacara kondang Eggi Sudjana dalam sebuah diskusi di Tebet Dalam, Jakarta, Selasa (20/10/2015) kemarin.
Eggi melanjutkan, "Ahok ini penjahat, dia koruptor yang nyata dalam kasus RS Sumber Waras. Kalau penegak hukum tak kunjung bergerak kita harus bergerak sendiri, mari kita ke Balai Kota tangkap Ahok. Jangan tanggung-tanggung, harus berani. Kedaulatan rakyat punya dasar hukum juga."
”Dalam pasal 421 KUHP, rakyat berhak untuk menangkap Ahok, sesuai dengan isi dari UU tentang Kedaulatan Rakyat,” tegas Eggi.
Alasan penangkapan ini terkait dengan paparan mantan Wakil Gubernur Jakarta Prijanto mengenai kasus korupsi lahan RS Sumber Waras.
"Secara intelektual, sudah sangat jelas keterlibatan Ahok. Jadi, Sumpah Pemuda kita tanggal 28 besok adalah tangkap Ahok," tegas Eggi.
Untuk diketahui, rencana untuk menggeruduk kantor Ahok tersebut, langsung diamini oleh beberapa ormas. Mereka berjanji siap menerjunkan ribuan massa pada 28 Oktober untuk menangkap paksa Ahok. (mnx)