Saya mendapat catatan melalui broadcating dari seorang teman. Isinya sederhana namun cukup mengesankan. Soal jaket dan simhbol GoJek yang berwarna hijau hitam. Simbol warna ini sudah digunakan oleh organisasi ekstra kampus, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang didirikan sejak 1947.
Organisasi ini turut berjasa dan pergerakan kenegaraan dan pemerintahan pasca kemerdekaan. Dan, rasa-rasanya, simbol warna atributnya itu tak pernah digunakan untuk kepentingan bisnis. Tapi mengapa kini ada yang begitu berani menggunakan atribut HMI itu untuk bisnis bersepada motor di ibukota?
Kok begitu berani sang pebisnis itu? Atau apakah pebisnis itu juga bagian dari elemen 'hijau hitam?' Ataukah sudah dapat restu dari sebagian dedengkot HMI? Belum ada yang bisa menjawab. Tapi komentar teman tadi via bbm-nya, seharusnya diseriusi oleh elemen 'hijau hitam' yang ada sekarang ini.
Tapi bagi saya, penggunaan simbol atribut HMI itu oleh pebisnis GoJek bisa dianggap sebagai pelecehan terhadap organisasi kader intelektual ternama di negeri ini. Namun barangkali juga pebisnisnya tak sadar akan penggunaan warga atribut HMI itu. Oleh karena itu perlu diingatkan untuk segera menggantinya.
Karena alangkah anehnya jika para kader HMI, ketika berkumpul dengan menggunakan atribut lengkap, maka tak mustahil orang awam akan menganggapnya sebagai kumpulan 'tukang GoJek' yang sedang demo atau antri nunggu gaji dari majikannya.
Apalagi dalam waktu tak lama ke depan ini HMI akan berkonggres di Pekan Baru. Wah..., jangan-jangan sebagian warga masyarakat di sana yang sudah pernah liat GoJek di Jakarta akan menganggap bisnis GoJek akan merambah Pekan Baru.
Namun demikian, ini hanya sekedar ungkapan kesan. Tak perlu juga ditanggapi jika merasa atribut 'hijau hitam' dianggap sebagai hal biasa bila digunakan untuk bisnis.
Barangkali juga, pebisnis GoJek itu secara sengaja menggunakan atribut yang sama untuk sekedar 'memukul nurani para kader HMI sekarang yang oleh sebagian orang melihat kiprahnya yang jelas terutama dalam menghadapi krisis kepemimpinan dan ekonomi di negara ini.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #Kolom #Makan Siang #la ode ida