Ujung sekaligus muara kehidupan demokrasi adalah aktivitas partai politik (parpol). Sebab parpol adalah bentuk representasi atau perwujudan suara atau aspirasi warga negara. Pada parpol demokrasi ini bergantung.
Parpol memiliki gerak yang leluasa menggaet dan memperebutkan suara rakyat. Tujuannya untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya wakil yang duduk di parlemen. Pada posisi inilah janji dan harapan dijual.
Ada yang menjajikan kesejahteraan. Ada pula yang memberikan harapan dan memeperjuangkan layanan pendidikan dan kesehatan gratis. Tidak sedikit yang mengumbar janji memberantas korupsi.
Jika kini rakyat menagih janji kepada partai politik, maka tidak salah. Bahkan sudah menjadi hak rakyat untuk menagih janji atas suara yang telah di'belanjakan' kepada parpol. Sebab rakyat menaruh harapan atas kehidupan yang lebih baik.
Barangkali inilah yang sudah seharusnya menjadi perhatian dan tanggungjawab para anggota parlemen. Sebagai wakil rakyat dan anggota dewan yang terhormat saatnya membalas dan mewujdukan janji yang pernah mereka jual saat Pemilu.
Kita mengingatkan hal ini karena sorotan tajam atas jeleknya kinerja parlemen. Jika terus dibiarkan maka bisa membuat habis dan hilang kepercayaan rakyat. Jika ini yang terjadi maka sia-sia jalan demokrasi yang kita pilih bersama.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #sarapan pagi #kolom #ariady achmad