Opini
Oleh La Ode Ida pada hari Minggu, 11 Okt 2015 - 12:59:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Ironi Pemilik Asli Nusantara

2580e3e778e7b0003f4b7e0051f76bfe9c1ea46d5b.jpg
Kolom Santai Siang Bareng La Ode Ida (Sumber foto : Ilustrasi/TeropongSenayan)

Bangsa ini memang harus hati-hati. Karena watak kultural atau bawaan setiap elemen pemilik asli Nusantara ini adalah "ramah dan selalu menghargai pendatang". Akibatnya tak sadar "kemudi rumah tangga sendiri sudah akan jatuh pada pendatang dihargai itu".

Anehnya, dan ini fakta lapangan, ketika sudah memperoleh ruang dan mampu meluluhkan oknum berwenang dengan "prinsip tiga jari" itu, maka ruang untuk yang punya rumah pun ditutup atau dilarang dengan cara-cara kasar.

Ini benar-benar kejadian di lapangan. Beberapa bulan lalu, saudara saya yang kebetulan dagang kecil-kecilan alat-alat olah raga di beberapa kios di mall kawasan Bekasi, mengalami perlakuan yang hampir fatal.

Saudara saya dihalangi untuk jualan, karena dianggap sebagai pesaing. Bahkan distributor pemasuk alat-alat olah raga yang dijualnya itu diminta untuk tak suplai barang ke saudara saya. Tapi tak mampu.

Akhirnya, karyawan saudara saya ditikam oleh pesaing yang nota bene pendatang itu. Terjadi keribukan besar di mall itu, karena pihak saudara saya tak mau trima atas perlakuan kekerasan itu.

Penikam itu kemudian dilaporkan ke polisi setempat. Tapi aneh, hingga jelas dua minggu laporan itu tak diproses. Sang penikam terus saja bebas. Untung ada keluarga yang juga polisi datang ke kantor polisi di Bekasi itu dan menekan, minta untuk laporan penikaman segera diproses. Dan setelah itu baru memang diproses.

Dari kasus ini, setidaknya ada dua pelajaran penting yang harus diwaspadai oleh pemilik Nusantara ini ke depan. Pertama, pebisnis pendatang, saking begitu serakahnya, tak akan sungkan-sungkan menutup atau mematikan sumber hidup atau bisnis pesaingnya dari warga lokal.

Kedua, pihak oknum berwenang dan atau berkuasa bukan mustahil akan selalu berpihak pada mereka-mereka yang efektif menggunakan prinsip "tiga jari".(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Kolom  #Makan Siang  #la ode ida  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah perlu Jalan Tengah

Oleh Ajib Hamdani (Analis Kebijakan Ekonomi Apindo)
pada hari Rabu, 22 Jan 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Memasuki Bulan Januari  2025, kondisi ekonomi nasional dihadapkan dengan tantangan berupa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Pergerakan nilai tukar hampir ...
Opini

Debt Switch Surat Utang Negara Melanggar Undang-Undang, Diancam Pidana Penjara 20 Tahun

Sepuluh tahun terakhir, kondisi keuangan negara semakin tidak sehat. Utang pemerintah membengkak dari Rp2.600 triliun (2014) menjadi Rp8.700 triliun lebih pada akhir 2024.  Yang lebih ...