Peristiwa kerusuhan berlatar belakang suku, ras dan agama (SARA) terjadi di Singkil, Aceh. Kita amat prihatin dengan kerusuhan ini. Sekaligus mengingatkan agar pihak yang berwenang segera mengatasinya dengan baik.
Kerusuhan tersebut sepatutnya membuat kita semua waspada. Bahwa masih ada potensi sangat menganga yang mudah sekali memicu terkoyaknya keharmonisan masyarakat kita. Itulah bahayanya isu SARA.
Entah sebuah kejadian kesengajaan atau tidak, kali ini kerusuhan terjadi juga saat berlangsung hari besar keagamaan. Jika sebelumnya terjadi di ujung timur wilayah Indonesia, kali ini menimpa wilayah ujung barat.
Meski tak mudah membuktikan ada tidaknya hubungan, namun peristiwa yang terjadi memperlihatkan pola yang mirip atau hampir sama. Padahal jarak antara dua peristiwa ini saling berjauhan. Biarlah pihak yang berwenang mengungkapkan.
Kita hanya ingin mengingatkan bahwa ikatan kebangsaan masih perlu terus diperkuat. Berbagai peristiwa tersebut memberikan sinyal bahwa bangunan bangsa ini masih membutuhkan semen perekat. Para pemimpin pemerintahan, pemimpin politik dan pemimpin ormas harus bisa memberikan sumbangan terbesar bagi keutuhan bangsa.
Rasanya tak mengada-ada jika kita mengingatkan bahwa bangsa ini memiliki Pancasila. Inilah ideologi dan landasan yang telah terbukti menjadikan bangsa yang beraneka suku, ras dan agama ini bersatu menjadi Indonesia.
Mari bangga dengan Pancasila.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #sarapan pagi #kolom #ariady achmad