JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjadi figur terkuat pada survei menyangkut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang akan digelar 2017 mendatang.
Setidaknya hal itu tergambar dari hasil survei Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang menunjukkan peluang Ahok untuk terpilih di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Pada survei ini, posisi Ahok lebih tinggi dibanding para calon lawannya. Seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan mantan gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Dalam hasil survei itu, terlihat bahwa warga Ibu Kota Jakarta rupanya masih menginginkan Ahok kembali memimpin.
Menanggapi hal itu, Ahok menyebut, kunci popularitas dirinya yang tinggi merupakan buah dari sikapnya yang selalu jujur dan tak menerima suap selama memimpin DKI Jakarta.
"Teori saya benar. Karena saya selalu yakin, kalau kamu jujur, enggak terima suap, kamu adil, tidak berpihak sama siapapun dan bekerja baik, masyarakat pasti pilih," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Menurut dia, jika pemimpin bekerja dengan amanah, maka ia yakin warga Jakarta akan kembali memilihnya sebagai gubernur.
"Prinsip dan teori ini berlaku selama kamu jujur, adil, amanah, dan fathonah, maka kamu akan dipilih orang," katanya.
Selain itu, Ahok juga yakin, warga Jakarta tidak akan memilih kepala daerah hanya berdasarkan agama, suku, atau etnis tertentu.
Lebih jauh, Ahok mengklaim, selama tiga tahun dirinya memimpin Jakarta mulai dari sejak bersama Jokowi hingga Djarot, dirinya selalu menjalankan tugas sebagaimana mestinya. (mnx)