JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Salah satu bakal calon gubernur asal Partai Gerindra, Mohamad Sanusi mengaku tak peduli dengan hasil survei yang mengunggulkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017.
Ia mengatakan, boleh saja Ahok populer di mata masyarakat. Tapi menurutnya, tak ada jaminan Ahok akan terpilih kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Bahkan, Sanusi juga membandingkan Ahok dengan Fauzi Bowo saat bertarung memperebutkan kursi DKI 1 pada Pilkada DKI 2012 silam.
"Sejauh mana Ahok dikenal pada 2012 dibandingkan dengan Foke yang dulu sangat populer? Hati-hati implikasi orang populer bisa saja orang tidak suka, bisa juga orang suka," kata Sanusi menanggapi hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) di kantor DPRD DKI, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Sanusi yang saat ini juga Ketua Komisi D DPRD DKI ini mengatakan, bukan sesuatu yang aneh jika seorang Gubernur DKI dikenal banyak orang. Tetapi, kata dia, berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2012 silam, orang tak terkenal (Ahok) bisa terpilih.
"Coba saat 2012 lalu, ada enggak orang kenal Ahok? KTP saja waktu itu dia enggak bisa mengumpulkan kok, makanya merapat ke Gerindra," ujar Sanusi yang juga mulai digadang-gadang, juga akan mencoba peruntungannya pada Pilkada DKI 2017.
Sebagaimana diketahui, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Ahok mengungguli kandidat gubernur DKI Jakarta lain yang disebut-sebut akan maju pada Pilkada DKI 2017.
Hasil survei SMRC menempatkan keunggulan Ahok di atas kandidat lainnya. Ahok mendapatkan dukungan 23,5 persen responden. Sementara kandidat lain seperti Ridwan Kamil hanya 3 persen, Fauzi Bowo sebesar 2,1 persen, sedangkan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno masing-masing di bawah 2 persen. (mnx)