Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Jumat, 16 Okt 2015 - 06:13:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Kewajiban Para Pemimpin

92130867e3c1197d7c304ef2e4d81ae6b841118d32.jpg
Kolom Obrolan Pagi bareng Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi/TeropongSenayan)

Priveledge dan keistimewaan melekat pada diri para pemimpin. Ini sudah menjadi dalil yang berlaku dimanapun. Tak terkecuali di negara ini. Setiap para pemimpin mendapatkan berbagai fasilitas atas keistimewaan dan priveledge itu.

Sebut saja pengawalan pribadi, dokter pribadi, mobil dinas, rumah dinas, anggaran operasional hingga pesawat kepresidenan bagi pemimpin sekelas Presiden. Bahkan, menu makannya saja tak jarang harus khusus, baik dari aspek kesehatan dan keamanan.

Semua keistimewaan itu alasannya agar siapapun yang menjadi pemimpin bisa fokus dan menjalankan tugasi alam melaksanakan kewajiban yang diemban dalam memajukan kehidupan masyarakat. Maklum, para pemimpin harus bekerja tanpa mengenal jam kerja. Baik hari libur atau akhir pekan dituntut bekerja.

Tak hanya membutuhkan fisik yang prima, pemimpin juga dituntut mengatasi berbagai persoalan pelik serta mendapat tekanan problematika yang menguras pikiran atau otaknya. Saat seperti ini kematangan jiwa pemimpin amat diperlukan.

Itu sebagian hak yang diperoleh para pemimpin. Selain hak, pemimpin juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab. Para pemimpin dituntut menjalankan tanggungjawab dan kewajibannya itu setimpal dengan keistimewaan dan priveledge.Masyarakat dan Rakyat sudah memberikan segalanya untuk Para pemimpin.

Para Pemimpin harus dapat memastikan semua program yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya berjalan dengan baik sesuai dengan harapan Rakyat termasuk berani untuk mengambil segala resiko yang terjadi Baik dilakukan oleh anak buah ataupun faktor lainnya.

Rakyat juga berhak menuntut pertanggungjawaban kepada para pemimpin. Baik karena janji janji politik maupun prilaku politik sebagai sebuah amanah dan tanggung jawab moralnya.Para Pemimpin yang amanah ditagih rakyat atas janji yang pernah diucapkan.

Bahkan rakyat juga memiliki hak untuk menuntut pertanggungjawaban atau bahkan 'menghakimi' pemimpin yang tak hanya tidak amanah namun juga mencederai rasa keadilan. Inilah yang harus dijawab para pemimpin terlibat kasus korupsi.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #sarapan pagi  #kolom  #ariady achmad  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Tidak Ada Kerugian Negara Dalam Pemberian Izin Impor Gula 2015: Ilusi Kejagung

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Senin, 04 Nov 2024
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Tom Lembong telah menyalahgunakan wewenang atas pemberian izin impor Gula Kristal Mentah tahun 2015 kepada perusahaan swasta PT AP, sehingga merugikan keuangan ...
Opini

Paradoksnya Paradoks

Ketika Prabowo Subianto berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan tegaknya keadilan di Indonesia, semangatnya tampak membara. Gema suaranya seolah beresonansi dengan berbagai tokoh ...