Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Minggu, 18 Okt 2015 - 07:24:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Politik dan Kekuasaan

94130867e3c1197d7c304ef2e4d81ae6b841118d32.jpg
Kolom Obrolan Pagi bareng Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi/TeropongSenayan)

Politik adalah saudara kembar kekuasaan. Inilah salah satu bisikan yang sering saya dengan dalam berbagai forum diskusi kalangan aktivis. Bicara politik nyaris tidak bisa dilepaskan dari persoalan kekuasaan.

Bagi orang awam atau masyarakat luas begitulah fakta yang terlihat. Untuk mendapatkan kekuasaan maka partai politik menjadi sarana yang utama. Sebaliknya sering terjadi konflik politik dipicu rebutan kekuasaan.

Lalu dimana posisi rakyat? Inilah ironi negeri yang telah memiliki jalan demokrasi. Rakyat acap hanya menjadi obyek ataupun komoditi saat pesta demokrasi. Selebihnya, maka menjadi urusan kekuasaan dan politik.

Pada posisi inilah maka masyarakat madani (civil society) perlu terus di dorong dan di perkuat. Melalui masyarakat madani maka potensi kesewenang-wenangan yang dilakukan para penguasa ada yang mengimbangi.

Termasuk jika terjadi perselingkuhan eksekutif dengan legislatif. Ataupun praktek main-mata antara eksekutif dengan yudikatif. Sebab, kemungkinan penyelewengan penggunaan kewenangan kekuasaan tak bisa dihindari.

Jalan demokrasi yang harus ditempuh bangsa ini memang masih amat terjal. Politik sebagai pilar demokrasi seharusnya menjadi ajang mewujudkan kekuasaan yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Sebab sejatinya baik parpol maupun masyarakat madani sebagai bentuk kekuatan masyarakat sipil adalah rahim negawaran. Hanya saja negarawan tidak dibentuk dalam waktu singkat atau cepat saji melalui pencitraan.

Negarawan sejati akan senantiasa diuji oleh waktu melalui konsistensi pemikiran dan tindakannya dalam masyarakat.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Kolom  #sarapan pagi  #ariady  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Rasionalitas Warga Waras

Oleh Beathor Suryadi
pada hari Jumat, 06 Jun 2025
Seorang tokoh nasional mengaku memiliki ijazah sarjana yang terbit pada 1985. Namun, skripsinya baru dibuat pada 2018. Dugaan pemalsuan itu semula luput dari perhatian publik. Ijazah cukup ...
Opini

MENDENGAR OBAMA YANG MENDUKUNG HARVARD UNIVERSITY, MELAWAN DONALD TRUMP

Barack Obama bukan hanya mantan Presiden Amerika Serikat. Ia juga alumni Fakultas Hukum Universitas Harvard. Ketika saya membaca pernyataan publik Obama yang membela kebebasan akademik dan ...