Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Sabtu, 24 Okt 2015 - 06:58:38 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Sampah di Bantar Gebang, Ahok Mengaku Selalu Diancam

57Godang-tua-jaya-.jpg
PT Godang Tua Jaya (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku setiap kali dirinya akan melakukan pemutusan kontrak dengan pengelola sampah di Bantar Gebang, PT Godang Tua Jaya, pihaknya kerap kali mendapat ancaman.

Menurut dia, Pemprov DKI selalu mendapat ancaman berupa pelarangan pembuangan sampah ke Bantar Gebang, Bekasi.

"Itu yang saya curiga. Itu (ancaman) terjadi tiap kali kami berikan surat peringatan kepada Godang Tua," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (23/10/2015) kemarin.‎

Sebelumnya, Ahok telah mengirimkan surat peringatan pertama kepada PT Godang Tua Jaya terkait buruknya pengelolaan sampah di Bantar Gebang. Tapi surat itu malah dibalas dengan ancaman penutupan Bantar Gebang, sehingga sampah yang ada di DKI tidak boleh lagi dibuang ke sana.

Karena itu, Ahok menduga, 'model ancaman' yang selalu dilancarkan ke Pemprov DKI ada maksud terselubung. Ahok menduga kemungkinannya adalah agar uang kucuran dari Pemprov DKI tidak putus.

"Ini bagian ini, supaya ngancam lagi uang nggak boleh diputusin," katanya.

Ahok mengingatkan kembali bagaimana di zaman Sutiyoso memimpin Jakarta, kejadian seperti ini pernah terjadi. Di mana DKI tidak boleh mengirim sampah karena berencana menghentikan kontrak dengan perusahaan swasta tersebut. Namun setelah dibuka kontraknya lagi, sampah kembali boleh diangkut ke Bantar Gebang.

Selain itu, Ahok juga mengaku tak habis pikir, kenapa Pemerintah Kota Bekasi 'melimpahkan' pengelolaan sampah ke pihak swasta. Padahal selama ini Jakarta memberikan anggaran Rp 400 miliar untuk membuang sampah di Bantar Gebang, sehingga mestinya anggaran itu bisa langsung masuk ke APBD Bekasi.‎ (mnx)

tag: #ahok  #masalah jakarta  #TPS bantar gebang  #dprd bekasi  #ariyanto hendrata  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...