Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Sabtu, 24 Okt 2015 - 21:17:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Curiga Ada 'Main' Antara PT Godang Tua Jaya dan DPRD Bekasi

84sampah-di-bantar-gebang.jpg
TPST Bantar Gebang (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai pihak ketiga dalam pengelolaan sampah, PT Godang Tua Jaya seharusnya yang menjadi sorotan dalam kasus kisruh pengelolaan sampah DKI Jakarta. Demikian seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengeluarkan dana tambahan sekitar Rp 1,2 triliun untuk PT Godang Tua Jaya guna pengelolaan sampah.

"Angkat sampah ke darat dia minta tambahan Rp 400 miliar, sewa mobil sampah Rp 400 miliar, dan untuk membuangnya ke Bantar Gebang, ke tanah kami, Rp 400 miliar lagi melayang," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (24/10/2015).

Selain itu, Ahok juga mengaku curiga ada permainan antara PT Godang Tua Jaya dengan DPRD Bekasi. Ketika Ahok ingin memutuskan kontrak kerjasama dengan PT Godang Tua Jaya dan hendak menawarkan kepada pemerintah Bekasi untuk mengelola sampah Jakarta, hal ini ditolak Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Menurut Pepen, panggilan Wali Kota Bekasi, bukan tugas Bekasi mengurusi Jakarta. Selain itu, tak ada teknologi pengelola sampah disana. Sehingga Pepen menawarkan kerja sama antara pemerintah Bekasi dan Jakarta untuk membuat teknologi mengelola sampah. Diajak kerjasama, Ahok tak menolak.

"Kami sudah bilang sama Bekasi, anda mau buat teknologi mau dapat fee bisa di situ (Bantargebang). Anda butuh duit pun saya kasih," ujarnya. (mnx/Tmp)

tag: #ahok  #masalah jakarta  #TPS bantar gebang  #dprd bekasi  #ariyanto hendrata  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...