JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai pihak ketiga dalam pengelolaan sampah, PT Godang Tua Jaya seharusnya yang menjadi sorotan dalam kasus kisruh pengelolaan sampah DKI Jakarta. Demikian seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengeluarkan dana tambahan sekitar Rp 1,2 triliun untuk PT Godang Tua Jaya guna pengelolaan sampah.
"Angkat sampah ke darat dia minta tambahan Rp 400 miliar, sewa mobil sampah Rp 400 miliar, dan untuk membuangnya ke Bantar Gebang, ke tanah kami, Rp 400 miliar lagi melayang," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Selain itu, Ahok juga mengaku curiga ada permainan antara PT Godang Tua Jaya dengan DPRD Bekasi. Ketika Ahok ingin memutuskan kontrak kerjasama dengan PT Godang Tua Jaya dan hendak menawarkan kepada pemerintah Bekasi untuk mengelola sampah Jakarta, hal ini ditolak Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Menurut Pepen, panggilan Wali Kota Bekasi, bukan tugas Bekasi mengurusi Jakarta. Selain itu, tak ada teknologi pengelola sampah disana. Sehingga Pepen menawarkan kerja sama antara pemerintah Bekasi dan Jakarta untuk membuat teknologi mengelola sampah. Diajak kerjasama, Ahok tak menolak.
"Kami sudah bilang sama Bekasi, anda mau buat teknologi mau dapat fee bisa di situ (Bantargebang). Anda butuh duit pun saya kasih," ujarnya. (mnx/Tmp)