JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima tantangan dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang diajukan oleh pemerintah.
"Saya sepakat dengan pernyataan pak Yusril," ujar Fadli Zon kepada TeropongSenayan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Menurut Fadli, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pergi ke Amerika Serikat saat pembahasan RAPBN 2016 disesalkan karena masih banyak masalah dalam negeri yang harus diselesaikan. Untuk itu, ia menyarankan agar anggaran negara menggunakan APBN 2015.
"Saya sangat menyayangkan kepergian Presiden ke AS. Saya yakin pergi ke AS tidak akan banyak gunanya, apalagi ditengah pembahasan APBN," jelas politisi Partai Gerindra itu.
Seperti diketahui Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai, RAPBN 2016 yang diajukan oleh pemerintah tidak realistis. Terutama jika dihadapkan pada perkembangan nyata ekonomi makro yang sebenarnya.
Semisal dalam menetapkan angka pertumbuhan ekonomi yang ada di RAPBN 2016 sebesar 5,5 persen dan laju inflasi sebesar 4,7 persen (tahun ketahun/yoy) maupun angka nilai tukar rupiah yang dipatok Rp 13.400 per dolar Amerika. Belum lagi asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia yang dipatok sebesar USD 60/barel, dengan lifting minyak 830 ribu barel/hari.
"Bukan saja para ahli ekonomi makro, publik secara umum pun mengetahui persis bahwa angka-angka tersebut tidaklah mengambarkan keadaan sebenarnya. Seperti nilai tukar rupiah, meski sempat kembali menguat, namun hari ini nilai tukar masih bertengger di angka Rp 13.500 per dolar," kata Yusril di markas besar PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2015). (mnx)