JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta agar Presiden Joko Widodo hadir dalam pengesahan RAPBN 2016 pada 30 Oktober 2016 mendatang.
"Dan kami berharap bisa datang sebelum tanggal 30. Sehingga ketika kita ketuk anggaran beliau hadir. Sejauh sejarah Indonesia tidak pernah ada ketok anggaran tapi presiden enggak hadir. Harus ada di sini. Ini deal yang paling besar,"ujar Fahri Hamzah di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Menurut Fahri, jika tidak ada titik temu antara Pemerintah dengan DPR RI dalam pembahasan RAPBN 2016 maka anggaran yang digunakan tahun 2015 sehingga akan berdampak pada program-program pemerintah.
"Sebab jika anggaran tidak lolos bisa saja pemerintah tidak bisa menggunakan anggaran dan hanya bisa menggunakan postur anggaran yang lama. Bisa membuat program terhambat. Meskipun presiden pemerintah punya perwakilan, tapi harus hadir sebab ini deal yang besar," ungkap politisi PKS itu. (iy)