JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebanyak 3.000 unit apartemen murah atau yang biasa disebut dengan rumah susun sederhana milik (rusunami) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat akan segera memasuki tahap groundbreaking (pembangunan). Proyek ini akan dijalankan oleh pengembang raksasa dengan kapitalisasi pasar Rp 6,6 triliun, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
Jumlah 3.000 unit yang akan dipasarkan di awal, merupakan tahap pertama dari total 43.000 unit yang akan dibangun dalam 47 menara dan di atas lahan dengan luas sekitar 40 hektar.
"Kami estimasikan dapat meraup penjualan sekitar Rp 1,7 triliun. Itu berasal dari tahap pertama proyek," ujar Vice President Corporate Marketing APLN, Indra W Antono beberapa waktu lalu.
Rusunami yang akan membidik kalangan kelas menengah ke bawah ini rencananya akan dipasarkan dengan harga Rp 8,6 juta per meter persegi atau Rp 198 juta untuk unit-unit tipe satu kamar tidur, dan Rp 320 juta untuk unit-unit tipe dua kamar tidur.
Keunggulan rusunami yang dibangun oleh perusahaan yang dipimpin oleh mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat pertama Cosmas Batubara, menurut Indra, dekat dengan pintu Tol Cimanggis dan stasiun hub Light Rail Transit (LRT) Cibubur-Cawang.
Indra juga menyebutkan, proyek rusunami Cimanggis ini merupakan bentuk kontribusi untuk membantu mewujudkan program pemerintah terkait hunian. Sementara dari sisi pembeli, pihaknya mengaku akan memberlakukan sistem seleksi untuk mencegah peruntukkan rusunami yang tidak tepat sasaran.
"Kami membantu pemerintah mewujudkan Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah. Untuk itu kami tetap melakukan seleksi calon pembeli. Mereka yang yang berpenghasilan menengah tidak diizinkan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan (FLPP)," papar Indra.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) juga membenarkan rencana pengembang APLN untuk mendukung pemerintah pusat terkait Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah, yang dalam hal ini berhubungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Ahok, bantuan pengembang dapat memudahkan merealisasikan program tersebut. Para pengembang yang membangun hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut antara lain adalah Agung Podomoro Land (APLN) dan Syailendra Group. Hunian-hunian ini, menurut Ahok, akan segera memasuki masuk dalam tahap groundbreaking (memulai konstruksi).
"Mau ada groundbreaking untuk swasta akhir tahun 2015. Agung Podomoro juga mau bikin 26 tower yang terdiri atas 35.000 unit rumah susun. Syailendra yang kerjasama dengan BPJS juga mau bikin di Jonggol," ujar Ahok. (mnx)