JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BAP) alias Ahok mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengecek kapasitas Rusun Muara Angke terkait pemindahan warga bantaran perairan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Pasalnya, tersiar kabar kalau ada oknum yang menyewakan kamar Rusun Muara Angke diluar masyarakat KTP bantaran Sunda Kelapa. Padahal, diperkirakan ada 1000 warga bantaran Sunda Kelapa yang belum menempati Rusun Muara Angke.
"Kenapa kita selalu berani mendorong, karena rata-rata mereka itu nyewain. Jadi yang ribut biasanya tuan tanah, punya 10-20 pintu dia sewain. Begitu kita minta, dia alamat sana, permainan terlalu banyak," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Oleh karenanya, mantan Bupati Belitung Timur ini akan melarang KTP baru yang masuk ke pemukiman bantaran perairan Sunda Kelapa. Lantaran, itu merupakan modus baru bagi orang luar KTP daerah tersebut untuk mendapatkan Rusun Muara Angke.
"Jadi KTP Jakarta alamatnya bukan disitu, jadi cek lagi, main lagi dengan oknum perumahan. Sekarang kita kunci. Kalau daerah mau ditertibkan, enggak boleh ada KTP baru masuk," tandasnya. (mnx)