JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sekitar Rp 10 triliun menguap setiap tahun akibat ketidakmampuan SKK Migas menjaga produksi minyak mentah. Padahal jika minyak mentah bisa diamankan dana sebesar itu bisa untuk subsidi sehingga harga BBM tak perlu naik.
Saat memaparkan kinerja tahun 2014, Humas SKK Migas, Rudianto Rumbono mengungkapkan setiap hari sekitar 27 ribu barel minyak mentah hilang. Itu terjadi akibat pencurian dengan melubangi pipa minyak, proyek dan jadwal pengeboran terlambat.
Sedang angka sekitar Rp 10 triliun di hasilkan dari perhitungan 27 ribu barel dalam setahun (364 hari) dikalikan rata-rata harga minyak mentah Indonesia rata-rata sekitar USD 95 per barel. Serta dikalikan dengan kurs dolar AS sebesar Rp 11.000.
Jika mengacu pada penjelasan Menko Perekonomian Sofyan Djalil, untuk tahun 2015 pemerintah akan mengusulkan subsidi BBM sebesar Rp 17 triliun. Ini berarti dana akibat kehilangan minyak mentah lebih separuh kebutuhan subsidi BBM tahun 2015.
Tak berlebihan jika pengamat kebijakan publik Sofyano Zakaria mengecam SKK Migas. Dia menilai SKK Migas lebih bodoh dibanding keledai. "Keledai saja tak mau terperosok pada lubang yang sama. Jadi SKK Migas ya jangan membiarkan minyak hilang tiap hari," ujar dia.(ris)