JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan pengamanan kampanye Ahok yang dilakukan oleh aparat gabungan terlalu berlebihan.
Menurutnya, kampanye itu harusnya merupakan ajang mendekatkan diri dengan rakyat. Bukan malah membuat jarak terhadap pemilih.
“Pengamanan aparat kepolisian jangan berlebihan. Jangan terlalu ketat, nanti ada jarak antara masyarakat dengan pasangan calon,” kata Sumarno, di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Sumarno juga mengatakan, penolakan warga atas kampanye Ahok-Djarot baru kali pertama terjadi dalam pilgub DKI.
“Pasangan calon berhak kampanye di semua wilayah DKI Jakarta, kecuali di tempat falisitas pemerintah,” ucapnya.
Bedasarkan catatan, hingga hari ini, Ahok telah ditolak enam kali oleh warga Jakarta. Alasan warga menolak antara lain karena tak ingin daerahnya didatangi oleh seorang penista agama.
Terakhir, aparat keamanan menerjukan ratusan polisi bersenjata lengkap berserta mobil barracuda dan water cannon untuk menemani kampanye Ahok.(icl)