JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan status tersangka yang dimiliki Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berefek fatal pada elektabilitasnya.
“Status Ahok sebagai tersangka cukup fatal. Sebesar 65,0% tidak bersedia dipimpin oleh gubernur berstatus tersangka. Masalah penistaan agama melukai mayoritas pemilih muslim. Sebesar 64,7 % menyatakan Ahok bersalah dalam kasus Al Maidah ayat 51,” kata Adjie di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
Lebih lanjut, Adjie mengatakan, mayoritas rakyat DKI Jakarta tak nyaman secara psikologis jika harus memilih Ahok kembali.
“Ahok saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Status Ahok sebagai tersangka menjadi hambatan psikologis publik untuk memilihnya kembali,” ucapnya.
LSI telah melakukan lima kali survei pilgub DKI. Dalam hasil survei kelimanya, pasangan Agus-Sylviana kembali berada di posisi teratas, 33,6%. Ahok-Djarot, berada diurutan kedua sebesar 27,1%. Sedangkan posisi buncit ditempati oleh Anies-Sandi dengan dukungan 23,6%. Jumlah pemilih yang belum memutuskan sebesar 15,70%.
Survei dilakukan dengan tatap muka terhadap 440 responden pada tanggal 1-6 Desember 2016. Margin of error plus minus 4,8%. (icl)