Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Jumat, 24 Mar 2017 - 09:10:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Pendemo Posko Anies-Sandi Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu

4pendemoanies.jpg
Sejumah Ibu-ibu saat menggelar unjuk rasa di depan Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017) (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Bidang Data dan Saksi Tim Pemenangan Anies-Sandi, Ahmad Sulhy menanggapi santai unjuk rasa yang digelar belasan ibu-ibu di depan Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).

Menurut Sulhy, tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa unjuk rasa tersebut adalah cara-cara kotor yang digerakkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab, kata Sulhy, saat diajak berdialog para pengunjuk rasa mengaku dibayar Rp. 50 ribu per/orang. Anehnya lagi, ibu-ibu tersebut malah tidak memahami persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebagai isu aksi yang mereka usung.

"Kami sempat interogasi beberapa pengunjuk rasa, mereka ngakunya lagi berdagang tiba-tiba diajak seseorang untuk demo, masing-masing dibayar Rp. 50 ribu" kata Sulhy di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Kamis (23/3/2017) malam.

Lucunya lagi, lanjut Sulhy, saat para pengunjuk rasa ditawarkan masuk untuk berdiskusi, mereka tidak bersedia dan malah lari tunggang langgang.

"Kami tadinya mau menjelaskan bahwa isu penghapusan KJP oleh Anies-Sandi itu tidak benar. Yang benar KJP akan ditambah jangkauan dan fasilitasnya, seperti dicairkan tunai dan bisa digunakan masuk Museum/Ancol gratis. Nanti namanya KJP Plus," ujar Sulhy.

Meski begitu, Sulhy mengaku tidak heran dengan adanya 'aksi lucu-lucuan' tersebut.Sebab, akhir-akhir ini Paslon nomor 3 banyak diunggulkan oleh lembaga survei.

"Makanya, kami tidak heran banyak gerakan aneh termasuk kampanye hitam di Medsos untuk mendiskreditkan paslon jagoan kami," katanya.

"Inilah yang sejak awal saya sebut tanda-tanda kemenangan semakin dekat. Rangkaian ekspresi kepanikan mereka kian frontal karena merasa tidak mungkin lagi bertanding secara fair play melalui adu program, ide dan gagasan," ungkap eks aktivis HMI itu.(plt)

tag: #aniessandi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
RAMADHAN 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Peran ICC dalam Menegakkan Keadilan atas Dugaan Pelanggaran HAM

Oleh M. Rizal Fadillah
pada hari Minggu, 16 Mar 2025
International Criminal Court (ICC) yang berbasis di Den Haag merupakan lembaga peradilan independen yang memiliki yurisdiksi atas kejahatan serius seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap ...
Jakarta

Gaya yang Tak Bergaya

Dunia arsitektur tampaknya sedang melakukan introspeksi spiritual ketika Pritzker Prize 2025, yang sering dijuluki sebagai “Nobel Arsitektur,” jatuh ke tangan Liu Jiakun. Di tengah era ...