JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kisruh antara DPRD DKI dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membuat masyarakat bingung membedakan mana yang santun dan durhaka. Inilah kesimpulan pengamat politik CSIS, J Kristiadi.
Kristiadi mengemukakan hal itu lantaran saat ini kedua pihak saling klaim paling benar. DPRD merasa Rp 12,1 triliun tersebut bukanlah dana siluman, karena masih dalam usulan. Namun menurut Ahok usulan tersebut sudah masuk ranah dana siluman untuk menggarong APBD 2015.
"Kini publik bingung membedakan orang santun dan durhaka. Keduanya saling klaim. Tapi hasil survei Cyrus 50,3 persen warga Jakarta mendukung Ahok, saya rasa benar adanya. Karena publik memang menilai Ahok berani dan tegas," kata Kristiadi dalam diskusi di D'consultant Cafe, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2015).
Meskipun kisruh ini sudah membuat APBD 2015 Jakarta terlambat, namun menurut Kristiadi hal itu membuat tatanan eksekutif dan legislatif bisa lebih baik. Sebab, publik kini mengetahui kalau selama ini banyak dana siluman yang tidak pernah terungkap pada Gubernur sebelumnya.
"Tapi kisruh ini ada positifnya juga. Kini publik tau, setiap pembahasan APBD ternyata banyak dana siluman. Namun, masalah ini juga tidak boleh berlarut-larut," pungkasnya. Sebab jika berkepanjangan akan mengganggu pelayanan pemprov DKI Jakarta terhadap warga ibu kota.(ris)