JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan semacam halte bagi ojek yang menggunakan aplikasi online (ojek online/ojol) untuk antar jemput penumpang, sehingga tidak menganggu ruang milik jalan (rumija).
"Pemprov DKI akan memanggil pengelola ojek online untuk membicarakan secara khusus tentang pengaturan parkir bagi ojek-ojek yang melakukan penjemputan," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, Senin (23/7/2018).
Saat ini, menurut catatan dari Dinas Perhubungan ada sekitar 90 titik yang dijadikan sebagai tempat jemput- turunkan penumpang.
Pemprov DKI akan memberikan contoh dengan membuat tempat antar-jemput penumpang ojol. Semua kantor Pemprov akan menyiapkan tempat khusus bagi ojol untuk bisa parkir, sehingga tidak menggangu ruang milik jalan, katanya.
"Ruang milik jalan yaitu badan jalan dan bahu jalan. Dua itu tidak boleh dipakai. Kami nanti di kantor Pemprov dan kantor-kantor Pemprov lainnya, di dalam halaman kita akan disiapkan untuk parkir," kata Gubernur.
Ini sebagai contoh supaya gedung-gedung lain di Jakarta menyiapkan, karena yang menggunakan angkutan online itu adalah karyawan yang bekerja di kantornya masing-masing, katanya.
"Jadi menyediakan fasilitas ini untuk pengguna gedungnya, untuk membereskan kemacetan kemacetan yang ditimbulkan," kata Anies.
Halte antar-jemput tersebut juga akan dibangun di pasar yang dikelola PD Pasar Jaya, rumah sakit, kemudian kantor-kantor pemerintahan, terminal dan lain-lain.
"Semua yang di bawah otoritas Pemprov DKI, kita akan berikan instruksi untuk disiapkan 'area drop off', karena itu hanya dilakukan umumnya pagi dan sore. Dan selebihnya tidak terlalu mengganggu," kata Anies.
Pertemuan yang akan dibicarakan dengan pengelola ojol adalah penentuan titik-titik spot di mana bisa dilakukan penurunan atau penjemputan penumpang, katanya.(yn/ant)