Jakarta
Oleh mandra pradipta pada hari Selasa, 05 Feb 2019 - 00:40:11 WIB
Bagikan Berita ini :

Bambang Haryo: Anggaran Rp 3 Triliun Bandara Kertajati Sia-sia

tscom_news_photo_1549302011.jpeg
-Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono kecewa terhadap pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Anggaran sebesar Rp3 triliun untuk membangun bandara ini pun dinilai sia-sia.

Kekecewaan Bambang dipicu oleh trafik penerbangan, harga tiket, serta fasilitas dan daya dukung bandara.

Dia menyebut, tarif penerbangan dari Jogjakarta ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tidak masuk akal. Sebab, biaya terendah untuk penerbangan tersebut di angka Rp 3 juta, dan penerbangan termahalnya menyentuh angka Rp 5 juta.

Rendahnya intensitas penerbangan di Kertajati juga menjadi catatan Bambang terhadap Pemerintah tentang program infrastruktur yang konsep matang.

"Anggaran Rp 3 triliun untuk membangun bandara ini menjadi sia-sia," kata Bambang di Jakarta, Senin (4/2/2019).

Lebih jauh, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra, Jawa Timur ini menilai, kapasitas Bandara Kertajati bila dibandingkan dengan sejumlah bandara lain di Indonesia sangat jauh berbeda.

Dia menyebutkan, parking stand Kertajati hanya bisa untuk 10 pesawat. Sangat jauh dari idealnya sebuah bandara besar. Bambang lalu mencontohkan, bandara di Yogyakarta memiliki kapasitas parking stand 22. Di bandara lainnya seperti Surabaya 44, Balikpapan 18, Semarang 16, Makassar 37, dan Cengkareng 106.

Pada sisi volume penumpang di Kertajati hanya 5 juta per tahun. Sementara di Balikpapan bisa mencapai 15 juta per tahun. Begitu juga di Surabaya bisa 40 juta per tahun, Semarang 6,5 juta, dan Cengkareng 60 juta. Kertajati juga belum memiliki terminal cargo hingga kini.

"Belum lagi fasilitas garbarata Kertajati hanya empat. Bandara internasional di Cengkareng punya 67 garbarata. Idealnya, sebuah bandara besar kelas internasional harus memiliki setidaknya 50 parking stand," jelasnya.

Bambang menambahkan, instrumen landing system di Bandara Kertajati belum di-install. Padahal penting, karena terkait keselamatan penumpang dan penerbangan. Selain itu, x-ray masih menggunakan milik Bandara Soetta.

"Ini adalah satu penipuan yang dilakukan pemerintah dalam menginformasikan bahwa bandara ini adalah bandara terbesar," ujarnya.

Menurut Bambang, penempatan X-Ray di Bandara Kertajati masih asal-asalan. Sebab, tidak ada sterilisasi, termasuk juga sistem pemadaman kebakaran.

Padahal, kata politisi Gerindra ini, Bandara Kertajati ini dibangun diatas lahan Produktif sekitar 2.000 hektare, dan pada saat itu rakyat berdarah-darah mempertahankan tanahnya, namun sekarang tidak dipakai.

"Maka itu KPK dan BPK, kita minta melakukan penajaman untuk melakukan pemeriksaan anggaran uang rakyat yang dipakai tidak dalam skala prioritas," katanya menegaskan. (plt)


tag: #bandara-kertajati  #proyek-infrastruktur  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...