Jakarta
Oleh Ilyas pada hari Jumat, 28 Agu 2015 - 21:08:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemred Detikcom Minta Maaf ke Demonstran Gerakan #Lawan Ahok

36CaptureIt-28-08-2015-14-37-49.jpg
Massa membawa setumpuk sampah ke kantor Detikcom (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemimpin Redaksi Detikcom Arifin meminta maaf atas pemberitaan yang dinilai merugikan demonstran dari gerakan #Lawan Ahok pada Jumat siang. Ia meminta maaf dan berniat memperbaiki pemberitaan yang dikomplain massa.

"Pemred Detikcom minta maaf dan berjanji memperbaiki berita yang kami protes," kata Yadi, salah satu massa kepada TeropongSenayan, Jumat.

Tidak hanya itu, Pemred Detikcom kata Yadi, juga akan memanggil reporter yang menyebutkan bahwa demonstran gerakan #Lawan Ahok hanya 'nyampah' saat demo di depan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta.

"Arifin juga mau manggil. Mau menanyakan kenapa diberitakan seperti itu, apa ada unsur lain seperti dibayar atau gimana," jelas Yadi.

Niat Arifin pun disambut hangat massa. Sehingga sekitar pukul 15.00 WIB, mereka turun dari lantai dua gedung Aldevco yang menjadi markas Detikcom.

Diketahui, pada Jumat siang, puluhan demonstran dari gerakan #Lawan Ahok menggeruduk Kantor Detikcom di Jalan Raya Buncit Jakarta Selatan, Jumat siang. Mereka membawa beberapa bungkus sampah ke kantor media online tersebut.

Sampah tersebut berada dalam sebuah bungkusan warna hitam berukuran besar. Bungkusan tersebut berada di sebuah meja besar yang dijadikan tempat awak redaksi Detikcom menyambut puluhan demonstran. (iy)

tag: #gerakan lawan ahok  #lawan ahok  #ahok  #detikcom  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...