Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Rabu, 30 Sep 2015 - 22:01:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Diingatkan Ketua Gerindra Jakarta Agar Tak Lupa Diri

94ahok_prabowo.jpg
Basuki T Purnama Bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pasca dikeluarkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguntungkan calon independen,‎ Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik meminta agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak jumawa dan meremehkan calon yang akan diusung oleh partai politik pada Pilkada DKI 2017.

Taufik mengingatkan bagaimana 'kengototan' Ahok saat ingin maju pada Pilkada DKI 2012 silam. Menurutnya, saat itu Ahok sempat berniat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI melalui jalur independen. Namun, rencana tersebut gagal akibat KTP yang dikumpulkan tak memenuhi syarat minimum, alias tak cukup.

"Akhirnya, datanglah dia ke Partai Gerindra. Tanya deh sama Ahok, 'Bapak, dulu datangnya dari mana?, Bukan datang kayak Jini oh Jini loh tiba-tiba muncul," kata Taufik ‎di kantor DPRD DKI, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

"Jadi, Ahok itu bisa naik (jadi Gubernur) karena partai. Coba kalau orang naik karena sesuatu, terus dia sekarang malah menjelek-jelekkan sesuatu (partai), kira-kira orang itu kayak apa? Tafsirkan sendiri deh," cetus Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta‎ ini.

Karena itu, Taufik mengaku heran dengan sikap Ahok yang akhir-akhir ini terkesan tidak butuh dukungan partai politik. Sebab, kata dia, Ahok bisa duduk di kursi DKI 1 seperti sekarang karena partai politik.

"Silahkan ditafsirkan sendiri saja, sekarang kalau ada orang berperilaku seperti itu namanya apa?," ungkapnya. (mnx)

tag: #pilkada Jakarta 2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...