JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kesal dengan ulah DPRD DKI. Pasalnya, Panitia Khusus (Pansus) RS Sumber Waras terkesan agresif.
Namun, disisi lain DPRD terkesan diam dengan indikasi korupsi pengadaan UPS dan Scanner yang menurutnya indikasi korupsi lebih jelas.
"Makanya kadang-kadang gue kasihan sama DPRD, itu pengadaan UPS dan Scanner yang mesti dipansusin, Bos. Karena sudah jelas-jelas enggak ada di KUAPPAS," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Bahkan, Ahok menilai kasus RS Sumber Waras sedikit dipaksakan. Sampai hari ini, Ahok merasa yakin, tak ada masalah dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. Sebab, kata Ahok, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta tambahan waktu 20 hari untuk mengaudit. Padahal BPK telah melakukan pengauditan selama 60 hari.
"Jadi total BPK melakukan pengauditan yakni 80 hari," katanya.
Hingga saat ini, lanjut dia, BPK belum juga memberikan kesimpulan atas audit investigasi terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang katanya terindikasi menyebabkan kerugian daerah. Karena itu, Ahok mengaku bingung, kenapa pembelian lahan RS Sumber Waras disebut BPK dinilai merugikan. (mnx)