Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 31 Des 2015 - 18:22:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini 10 Komentar Heboh Ahok di 2015 (1)

91kecelakaan-krl.jpg
Ilustrasi Kecelakaan Kereta (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut maraknya kecelakaan yang menimpa pejalan kaki maupun pengendara kendaraan yang melintasi jalur kereta api disebabkan oleh ‘setan budek’.

“Yang salah ya orangnya, karena ada setan budek, katanya,” demikian Ahok berujar sambil tertawa, Minggu (21/6/2015). (Lihat: Ahok: Orang Tertabrak Kereta Gara-gara Setan Budek)

Untuk diketahui, mitos ‘setan budek’ telah ada dalam legenda urban masyarakat Indonesia, yang biasanya merujuk kepada lokasi perlintasan kereta api yang kerap memakan korban jiwa. Karena konon katanya, si korban seperti tak menghiraukan kereta yang akan lewat dalam hitungan detik. Sang korban tetap nekat melintasi jalur kereta, meski orang-orang di sekitarnya sudah meneriakinya.

Sementara, fisikawan Yohanes Surya memiliki jawaban yang lain. Menurutnya, ketika kereta api lewat, udara di dekat kereta bergerak cepat sekali. Udara cepat ini menyebabkan tekanan udara dekat kereta berkurang. Akibatnya, ada perbedaan tekanan udara antara daerah yang dekat kereta dengan daerah yang agak jauh dari kereta. Perbedaan tekanan ini akan mendorong benda-benda mendekati kereta. Itu sebabnya benda yang terlalu dekat dengan kereta akan merasakan dorongan untuk lebih dekat lagi ke kereta.

Atas dasar mitos tersebut Ahok menyebut penyebab maraknya kecelakaan di perlintasan kereta karena ulah ‘setan budek’. (mnx)

tag: #ahok  #catatan-2015  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...