"Saya mau dorong (mendukung) pak Rizal Ramli. Jangankan jadi gubernur, maju jadi presiden saja dia bisa kok ngelawan Jokowi," kata Ratna kepada TeropongSenayan, Sabtu (30/7/2016).
Ratna juga mengaku berteman dekat dengan Rizal Ramli sejak era orde baru, saat bersama-sama melawan rezim otoriter.
Karena itu, Ratna menegaskan, akan bekerja keras dan berjuang habis-habisan jika betul Rizal Ramli ikut berlaga di Pilkada DKI yang akan digelar pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Siap, saya siap mendukung, dia teman baik aku dari dulu. Beliau ini sosok yang idealismenya tak bisa digadaikan dengan apapun. Saya pasti habis-habisan (mendukung)," ujar Ratna.
Diketahui, mantan Menko Maritim itu mulai mendapat tempat di hati warga Ibu Kota, pasca Rizal meng'kepret' kebijakan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait proyek reklamasi.
Oleh warga Ibu Kota, Rizal begitu dielu-elukan, karena dianggap sebagai pahlawan yang membela nasib para nelayan terdampak reklamasi.
Bahkan, menteri kesayangan Presiden Gus Dur itu disebut-sebut sebagaikandidat kuatuntuk melibas kesewenang-wenangan Ahok.
Sebelumnya, sejumlah elemen relawan mulai bergerak untuk mengusung kandidat terbaik berlaga di Pilkada DKI. Rizal yang melawan kebijakan reklamasi mulai dijagokan untuk ikut bertarung memperebutkan kursi DKI 1 periode 2017-2022.
Salah satunya adalah Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB), salah satu relawan Jokowi pada Pilpres 2016 ikut menjagokan Rizal sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan Gubernur 2017.
Menurut Wignyo, ketua JNIB, Rizal mampu ditarungkan dengan Ahok dalam Pilgub nanti karena beberapa alasan.
Jika Ahok suka menggusur warga miskin dan membela pengembang, maka kebijakan Rizal pasti tidak menggusur dan tetap mengakomodasi secara sehat perusahaan sesuai regulasi dan peraturan perundang-undangan.(yn)