JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Ketua DPD Gerindra Kalimantan Tengah (Kalteng), H Iwan Kurniawan angkat suara perihal ocehan bekasAnggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Yansen Binti.
Yansen yang kini menyandang status tersangka kasus pembakaran sekolah-sekolahdi Palangkaraya, Kalimantan Tengah,sebelumnya mencatut nama Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto sebagai aktor intelektual dibalik kasus yang membelitnya.
"Saya sebagai Ketua DPD Gerindra Kalteng perlu memberikan tanggapan terkait pemberitaan di media Tribungroup, yang mengutip pendapat saudara Yansen yang mengaku bahwa dia melakukan pembakaran sekolah di Kalteng atas suruhan Pak Prabowo," kata Iwan kepada wartawan, Sabtu (9/9/2017).
"Tapi, pertama-tama, tentu saya akan melakukan kroscek pemberitaan tersebut ke kantor Polda Kalteng dulu, karena ini sumber berita munculnya dari pihak Bareskim Polda. Apakah informasi ini betul atau hoax? Ini penting mengingat sekarang kita sudah berada di tahun-taahun politik menjelang 2019, dimana berita-berita hoax biasanya mulai bermunculan," ungkap Iwan.
Namun, jika Yansen benar mengaku diperintah Prabowo dalam tindakannya membakar sekolah, Iwan memastikan bahwa itu adalah sebuah kebohongan yang luar biasa.
"Dia (Yansen) pasti bohong, karena selama ini saudara Yansen tidak punya akses secara langsung kepada Pak Prabowo," ungkapnya.
Selama ini, Iwan menegaskan, bahwa segala urusan kepartaian baik kepada DPP Gerindra maupun kepada Prabowo Subianto, selalu malalui satu pintu yakni DPD Kalteng.
"Semua yang berhubungan dengan partai pasti melalui saya sebagai ketua DPD Kalteng. Jadi, tidak mungkin saudara Yansen menerima perintah langsung begitu," bebernya.
"Namun jika nanti ternyata berita yang bersumber dari Polda itu hoax, maka jelas ini merupakan fitnah yang keji terhadap Pak Prabowo dan keluarga besar Gerindra," ucap Iwan geram.
Iwanmenambahkan, bahwa partainya selama ini justru sering dikumpulkan oleh sang Ketua Umum Prabowo Subianto untuk mendapatkan arahan khusus terkait pentingnya membangun dan menjaga persatuan NKRI.
"Kami pengurus daerah sering dikumpulkan oleh Pak Prabowo di Hambalang (kediaman Prabowo). Beliau selalu mewanti-wanti betapa pentingnya menjaga NKRI. Jadi, sangat tidak mungkin Pak Prabowo sampai memerintahkan tindakan-tindakan yang sangat merugikan bangsa seprti itu," pungkas Iwan.
Untuk diketahui, sebelumnya Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Penyidik Kepolisian Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) telah menetapkan Yansen Binti sebagai tersangka utama pembakaran sekolah di Kalimantan Tengah.
Bekas Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra tersebut resmi di tetapkan tersangka setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polda Kalteng selama 12 jam.
Melalui Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Tengah, AKBP Pambudi Rahayu menyampaikan status tersangka ini kepada media.
"Yansen Binti sementara ditetapkan sebagai otak pelaku pembakaran tujuh sekolah di Kalimantan Tengah", ungkap AKBP Pambudi Rahayu kepada media.
AKBP Pambudi Rahayu juga menyebutkan bahwa dalam keterangannya Yansen Binti ada menyebutkan nama Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai pemberi tugas untuk membakar sekolah.
"Yansen Binti mengungkapkan bahwa ia menerima perintah dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk melaksanakan tugas pembakaran sekolah. Alasannya agar Gubernur yang dari fraksi PDIP tidak terpilih lagi nantinya," kata AKBP Pambudi menirukan perkataan Yansen Binti kepada awak media.
Dalam keterangannya Yansen Binti mengungkapkan bahwa setiap eksekutor pembakaran diberikan Rp. 20 juta sampai Rp. 120 juta dalam setiap aksinya.
“Kita masih mendalami keterangan dari YB ini, tadi dari keterangannya ia ada menyebutkan Saudara Prabowo Subianto. Keterangan ini akan kita dalami apakah yang disebutkan terlibat atau tidak akan diperiksa lebih lanjut lagi,” kata AKBP Pambudi.
Partai Gerindra resmi melakukan pemecatan terhadap Yansen Binti setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembakaran Sekolah di Kalimantan Tengah.
“Tadi diperintahkan 08 (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto) usut, sidik tuntas, pecat. Kebetulan kami rapat tadi,” kata Ketua Bidang Hubungan Antar Kepolisian dan TNI Partai Gerindra, Wenny Warouw di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.(aim)