JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua BPKD Heru Budi Hartono membela Ahok Center. Menurut dia penyaluran dana CSR dilakukan secara langsung alias tanpa perantara atau broker tak mengendap di Ahok Center.
"CSR langsung kok. CSR misalnya ke taman ya langsung ke taman, mau serah terima bus langsung serah terima. Jadi enggak ada perantara," kata Heru di Balai Kota, MerdekaSelatan, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015).
Pada kesempatan itu Heru juga mengungkapkan kebanyakan perusahaan yang memberikan CSR berupa barang sehingga umumnya tidak akan mau bekerja sama dengan broker. Karena memang tidak ada yang perlu dilewatkan perantara dalam penyaluran barang tersebut.
"Namanya CSR itu kan memberikan secara ikhlas kan untuk kepentingan sosial. Lagi pula mana mau perusahaan go public main-main (ke broker)," tandasnya.
Sebelumnya bantahan juga diutarakan oleh Koordinator dan Penanggung Jawab Ahok Center, Natanael Oppusunggu juga membantah mendapat aliran dana coorporate social responbility (CSR). Dia menegaskan Ahok Center tak berhubungan dengan dana tersebut.
"Isu itu tidak benar. Kegiatan kita murni dari tunjangan pak Gubernur dan dilakukan secara transparan. Buktinya semua kegiatan kita diketahui oleh BPKD dan Sekda," kata Natanael saat berbincang dengan TeropongSenayan di Ahok Center, Juanda, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015).
Lebih lanjut Nata mengungkapkan kalau dana CSR itu sebelumnya masuk ke Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, dan diteruskan kepada Dinas Sosial DKI untuk disalurkan nantinya. Pihak Ahok Center hanya melakukan pengawasan saja.
Pernyataan Heru dan Natanael itu semua untuk membantah keterangan M Sanusi, anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra yang menuding Ahok Centre bermain sejumlah proyek di Jakarta. Bahkan menurut dia yayasan yang didirikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berperan besar sama seperti Pemda dalam kegiatannya.
"Ya kita liat aja Waduk Pluit, itu ada campur tangan dari Ahok Center. Nah, ini yang bahaya. Coba deh ada tim audit yang kesana. Cek proyek-proyek mana aja yang sudah ditangani, ada pelanggaran apa gak," kata M Sanusi saat ditemui di gedung DPRD, Kebons Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015).
Sanusi juga mengungkapkan Ahok Centre juga terlibat mengumpulkan dana CSR dari sejumlah perusahaan besar yang berkaitan dengan proyek-proyek yang beroperasi di Jakarta. Sanusi menengarai nilai dana CSR yang dikelola Ahok Centre mencapai triliunan rupiah.
Namun hingga saat ini belum ada laporan pertanggungjawaban dari Ahok Center terkait pengelolaan dana CSR tersebut. "Belum ada tuh, padahal dana CSR tersebut miliaran bahkan bisa triliunan. Makanya saya selalu bilang kalo Ahok itu ga bersih-bersih banget lah, kita bicara realitas aja," pungkasnya.(ris)