JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - PT Pertamina (Persero) berniat untuk menghapus bensin jenis RON 88 atau premium mulai Mei mendatang. Rencana yang sudah bergulir ke publik ini menuai kontroversi, termasuk dari DPR RI.
Bahkan tak tanggung-tanggung, bila rencana ini benar-benar direalisasikan, DPR akan mengusulkan agar Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan para direksi Pertamina dicopot.
"Kalau premium dihapus, kami akan rekomendasikan para direksi dan Menteri ESDM diganti, karena itu tidak bisa seenaknya," kata anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Mestinya kata Ramson, pemerintah tidak serta-merta menghapus premium. Pertamina secara khusus kata dia, harus tetap menyediakan BBM jenis Premium sebagai pilihan bagi masyarakat.
Hal tersebut penting dilakukan, sebab masyarakat sebagai konsumen tetap memiliki banyak pilihan bahan bakar yang sesuai dengan kemauan dan kemampuannya.
"Kalau yang mau pakai ron 92 silahkan, mau pakai yang menengah ron 90 silahkan, yang mau pakai ron 88 juga silahkan," jelasnya.
Ramson juga mengusulkan, jika penghapusan BBM jenis ini ditujukan untuk menghapus adanya mafia minyak yang selama ini dinilai banyak bermain diimpor BBM ron 88, hal tersebut bisa ditempuh dengan cara lain. Salah satu langkahnya adalah dengan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Impor premium 88 itu disebut banyak pemburu rente. Kalau punya data (soal mafia) jangan hanya bicara saja, bawa ke KPK. Sebab kalau merugikan masyarakat sehingga cost tinggi yang membuat harga tinggi bagi rakyat bisa langsung ditangkap," ungkapnya. (iy)