JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Banyak ditemukan Kartu Jakarta Pintar (KJP) disalahgunakan. Hal ini membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok marah.
"Saya minta hari ini langsung lapor polisi untuk mereka yang belanja dengan dana KJP di luar yang ditentukan," tegas Ahok di Balaikota, Senin (3/8), saat mengetahui adanya penyimpangan penggunaan dana KJP.
Menurut Ahok, penyalahgunaan dana KJP ini diketahui dari data Bank DKI. Dimana ditemukan transaksi warga di di toko mas, toko elektronik, karaoke, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Menurut Ahok, ada dua kemungkinan penyalahgunaan dana KJP itu. Diantaranya, KJP dijual kepada broker atau orang tua yang bermain. Jika diketahui adanya broker yang bermain, maka dirinya tak segan-segan untuk mempidanakannya.
"Kenapa saya minta ATM Bank DKI sekaligus kartu pengenal?, tujuannya supaya kita bisa tahu yang pakai pemiliknya atau bukan. Dengan begitu kita bisa tangkap. Karena pakai ATM milik orang itu kejahatan perbankan," tegasnya.
Ahok meminta kepada Bank DKI untuk melacak pengguna KJP yang tidak sesuai. Dia minta datanya ditelusuri Dinas Pendidikan DKI. Bagi penerima KJP yang terbukti menjual KJP kepada broker maka akan langsung dicabut.
"Saya mau Bank DKI laporpolisi. Saya mau orang-orang begini diproses dan dipenjarakan, mereka ini orang-orang yang nggak pernah berpikir sistem," katanya.(ss)