JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencium gelagat adanya pihak-pihak yang sengaja ingin memperlambat pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) DKI 2015.
Padahal, kata Ahok, dirinya sempat mendapat kabar APBD-P akan disahkan setelah sidang paripurna pertanggungjawaban APBD 2014 selesai.
Tapi, nyatanya setelah sidang selesai, pengesahan belum juga diteken. Karena itu, Ahok menduga, skenario penghambatan tersebut sengaja dilakukan demi menjatuhkan citranya.
"Itu sudah selesai. Tapi katanya lagi, Mendagri enggak bisa terima kalau enggak ada tandatangan Ketua (DPRD DKI). Ketuanya hilang enggak tandatangan. Ya, kamu terjemahin sendiri maksudnya apa ini," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Menurutnya, tidak sulit untuk memahami skenario penghambatan tersebut. Yaitu, agar pihaknya (Pemprov DKI) terhambat menggunakan anggaran. Sehingga serapan anggaran jadi tidak sesuai target. Dengan begitu, lanjut Ahok, anggaran yang tidak terserap menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
"Kalau Silpa anggaran lemah, penilaian terhadap kepemimpinan Ahok jadi buruk kan?" cetus Ahok.
Meski begitu, Ahok yakin, tidak lama lagi APBD-P akan tetap disahkan.
"Lalu cara saya gimana?, ya jalan terus. Kita butuh proses sebuah etalase untuk mempertontonkan jadi Kepala Daerah harus keras saja sudah, bertahan saja sendiri, lawan," ujar Ahok.
"Adu kuat saja sudah. Di sini enggak boleh pakai otak, tapi pakai otot," tambah Ahok.
Seperti diketahui, DKI Jakarta ada di urutan terendah dalam hal penyerapan anggaran. Sejak Juli 2015 lalu hingga saat ini baru 19,39 persen. (mnx)