JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik tak terima dengan tuduhan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Ketua DPRD Prasetiyo Edi Marsudi 'ngambek'.
Menurut dia, tarik ulur belum disahkannya Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2015 DKI bukan disebabkan karena Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2014 belum ditandatangani Prasetiyo (ketua DPRD DKI).
Taufik juga menepis tuduhan Ahok yang menyebut pihak legislatif sengaja menghambat pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015. Namun, kata dia, permasalahannya lebih disebabkan karena tidak baiknya komunikasi yang dibangun oleh Ahok dengan DPRD DKI.
"Kalau kita mau menghambat, kita tidak usah mengadakan rapat paripurna saja sekalian. Jadi, ini hanya masalah komunikasi antar pimpinan yang kurang baik. Tidak betul DPRD menghambat, ini hanya faktor komunikasi saja," kata Taufik di kantor DPRD, Jakarta, Senin (12/10/2015) kemarin.
Meski begitu, politisi Gerindra ini menyebut, kalau pun memang betul Ketua DPRD kesal sama Ahok bagi Taufik sah-sah saja. Karena menurutnya, semua orang bisa saja kesal dengan gaya kepemimpinan Ahok.
"Semua orang bisa saja ngambek, bukan hanya pak Pras. Kalau saya urusan ngambeknya apa?" tandasnya. (mnx)